Hati membutuhkan cairan untuk mengencerkan empedu dan mengeluarkan racun melalui urin. Dehidrasi 2% saja meningkatkan beban hati 20% karena darah mengental. EGCG dalam teh hijau menghambat akumulasi lemak hati dan merangsang autophagy—pembersihan sel rusak. Penelitian kohort di Hepatology Communications (2023) pada 2.500 karyawan kantor: mereka yang minum 3 cangkir teh hijau (sencha, 150 mg EGCG total) setiap hari selama 6 bulan mengalami penurunan fatty liver index dari 35 menjadi 22, sementara kelompok kopi hanya turun 5 poin.
Strategi hidrasi pintar:
- Air terstruktur pagi hari
- 500 ml air hangat + irisan lemon (vitamin C 30 mg) setelah bangun—aktivasi enzim CYP450.
- Tambah sejumput garam Himalaya (elektrolit alami).
- Teh hijau ritual
- Seduh 80°C selama 2 menit (hindari air mendidih rusak EGCG).
- Pagi: 1 cangkir puasa.
- Siang: 1 cangkir setelah makan.
- Sore: 1 cangkir tanpa gula.
- Infused water variasi
- Timun + mint (cucurbitacin anti-inflamasi).
- Jahe + kunyit (gingerol + curcumin).
Jadwal hidrasi harian (target 2,5–3 liter):
| Waktu | Minuman | Volume | Manfaat |
|---|---|---|---|
| 06.30 | Air lemon hangat | 500 ml | Detoks pagi |
| 09.00 | Teh hijau | 250 ml | Antioksidan |
| 12.00 | Infused timun | 500 ml | Hidrasi ringan |
| 15.00 | Teh hijau | 250 ml | Cegah ngantuk |
| 18.00 | Air putih | 500 ml | Pemulihan |
| 20.00 | Air jahe | 250 ml | Relaksasi |
Gunakan botol marker 500 ml untuk tracking. Hindari minuman manis kemasan—fruktosa berlebih picu steatosis. Dalam 3 minggu, urin pucat, tinja teratur, dan hati terasa “ringan”.



